WEB BLOG
this site the web

Makalah Struktur Paragraf

BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Pendahuluan
Sebuah paragraf (dari Bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow  (¶).
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.

1.2      Memasukkan
Praktik di Amerika secara umum adalah menandakan paragraf baru dengan memasukkan baris pertama (tiga hingga lima spasi), dengan baris kosong antara paragraf, sementara penulisan bisnis menggunakan baris kosong dan tanpa masukan (hal ini biasanya dikenal sebagai "paragraf blok"). Untuk karya tulis masukan dan tanpa baris kosong digunakan. Banyak terbitan buku menggunakan alat untuk memisahkan paragraf lebih jauh ketika ada perubahan adegan atau waktu. Spasi tambahan ini, khususnya ketika terjadi pada page break, dapat mendatangkan sebuah asterisk, tiga asterisk, sebuah dingbat istimewa, atau simbol khusus yang dikenal sebagai asterisme.

1.3      Paragraf Gantung
Sebuah "paragraf gantung" adalah paragraf dimana baris pertama paragraf tidak dimasukkan dan dimana baris selanjutnya dimasukkan.

1.4      Kerangka Paragraf
·         Dimulai dengan kalimat topik yang menyatakan gagasan utama paragraf.
·         Memberikan detil pendukung untuk mendukung gagasan utama.
·         Ditutup dengan kalimat penutup yang menyatakan kembali gagasan utama.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Struktur Paragraf
Paragaf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau politik. Sebuah paragraph terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri dari dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua kalimat. Bahkan sering ditemukan suatu paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat.

Contoh sebuah paragraf :
Polusi udara selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula pemecahannya di rancang. Namun, keterbatasan –keterbatasan yang dimiliki kita tetap menjadikan polusi udara sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar berlangsung, penanganan polusi udara terus terjadi . hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah polusi udara banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan masalah pencemarna udara dan air. Selama melakukan pemeriksaan kendaraan, pengolahan limbah industri dan penghijauan itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula polusi udara menjadi masalah.

Paragraph ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal polusi udara. Oleh sebab itu, paragraph itu mempunyai topik “polusi udara” karena pokok permasalahn dalam paragraph itu adalah malasah polusi udara.
Dalam tulisan-tulisan lain mungkin sering di jumpai tpik paragraph, seperti :
1.      Peranan bahasa dalam kehidupan;
2.      Penyebab kebakaran hutan;
3.      Perombakan kabinet;
4.      Tragedi Semanggi;
5.      Kehidupan di ruang angkasa;
Topik paragraph adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Semua pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Oleh sebab itu, kadang-kadang di sebut juga gagasan pokok di dalam sebuah paragraf. Apa yang menjadi pokok menjadi pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulah topik paragraf. Topik paragraf dijabarkan dalam kalimat topik atau kalimat utama.

2.2     Rangka Atau Struktur Sebuah Paragraf 
Rangka atau struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas.apabila dalam sebuah paragraf terdapat lebih dari sebuah kalimat topik, paragraf itu tidak termasuk paragraf yang baik.
Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topic yang dibicarakan pengarang. Pengarang meletakkan inti maksud pembicaraannya pada kalimat topik.
Karena topik paragraf adalah pikiran utama dalam sebuah paragraf, kalimat topik merupakan kaliamat utama dalam paragraf itu. Setiap paragraf hanaya mempunyai sebuah topik, paragraf itu tentu hanya mempunyai satu kalimat utama.
Kalimat utama bersifat umum. Adakalanya sebuah kalimat yang di anggap umumj akan berubah menjadi kalimat khusus apabia paragraf itu diperluas.

2.3    Syarat-Syarat Paragraf
Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraph dan hanya memiliki satu pikiran utama.

 a)      Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang harus dikeluarkan dari paragraf.
Contoh:
Indonesia sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari mahasiswa Gunadarma setelah selesai mewakilkan Indonesia di pertandingan final kejuaraan IT tingkat Internasional, minggu malam, di Gedung Senayan City, Jakarta. Gunadarma kalimalang terdapat di Kalimalang Bekasi Barat, ibu kota provinsi Jawa Barat. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu mendali emas, dua mendali perak, dan tiga mendali perunggu. Hal ini ditambah lagi oleh mahasiswa IT terbaik yang jatuh ke tangan Indonesia. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh Indonesia dalam pertandingan seperti itu.      
b)        Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf.
c)      Hanya Memiliki Satu Pikiran Utama
Paragraf yang baik harus hanya memiliki satu pikiran utama atau gagasan pokok. Jika dalam satu paragraf terdapat dua atau lebih pikiran utama, paragraf tersebut tidak efektif. Paragraf tersebut harus dipecah agar tetap memiliki hanya satu pikiran utama. Satu pikiran utama itu didukung oleh pikiran-pikran penjelas. Pikiran-pikiran penjelas ini lazimnya terwujud dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas yang tentu harus selalu mengacu pada pikiran utama.

2.4    Pengembangan Paragraf
Mengarang itu adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik. Dalamg karangan itu kita harus mengembangkan beberapa paragraf demi paragraf. Oleh karena itu, kita harus hemat menenmpatkan paragraf topik. Satu paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik.
Contoh di bawah ini memperlihatkan perbedaan paragraf yang tidak hemat dan paragraf yang hemat akan kalimat topic. Paragraf yang tidak hemat ini mengandung tiga buah kalimat topik.

“Penggemar bola persija Jakarta besedia menunggu satu jam untuk memperoleh sebuah tiket jumpa fans persija. Pertengahan bulan September persija Jakarta akan ,menghentikan jumpa pers karena ada kendala di pertengahan jalan. Memang persija tergolong club bola yang paling disegani di Indonesia.”

 Perhatikan paragraf berikut yang merupakan hasil pengambangan kalimat-kalimat di atas.
                                    
“Penggemar sepak bola persija bersedia menunggu satu jam untuk memperoeh tiket jumpa fans. Pernyataan tersebut dikemuikakan oleh penggemar bola persija di Jakarta. Hal ini terjadi setelah managemen persija mengumumkan bahwa jumpa fans persija tidak jadi dilaksanakan.”



A.   Teknik Pengembangan Paragraf
Teknik pengembangan paragraf itu, secara besarnya ada macam. Pertama, dengan menggunakan “ilistrasi”. Apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga di depan pembaca tergambar nyata apa yang dimaksud oleh penulis. Kedua, dengan “anlisis”. Apa yang dinyatakan kalimat topic dianalisis secara logis sehingga pernyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakinkan.
Di dalam praktik, kedua teknik di atas dapat diperinci lagi menjadi beberapa cara yang lebih praktis, di antaranya :
A.   Dengan memberikan contoh/fakta
Biasanya, pembaca senang membaca paragraf-paragraf yang dikembangkan dengan cara ini.
B.   Dengan memberikan Alasan-alasan
Dalam cara ini, apa yang dinyatakan oleh kalimat topik dianalisis berdasarkan logika, dibuktikan dengan urain-uraian yang logis dengan menjelaskan sebab-sebab mengapa demikian.
C.   Dengan bercerita
Pengarang mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang atau sudah berlalu apabila ia mengembangkan. Paragraf dengan cara ini, pangarang berusaha membuat lukisannya itu hidup kembali.

B.   Pembagian Paragraf Menurut Teknik Pemaparannya
Paragraf menurut teknik pemapanrannya dapat dibagi dalam emapt macam, yaitu deskriptif, ekspositoris, argumentative, dan naratif.
a)      Deskriptif
Paragraf deskriptif disebut juga paragraf melukiskan. Paragraf ini melukiskan apa yang terlihat di depan pembicaranya dapa berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengna kata lain, deskriptif berurusan dengna hal-hal yang tertangkap oleh pancaindera.
           Contoh sebuah paragaf deskriptif
“Pasar Taman Wisma adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada disana. Di toko yang paling depan berderet toko baju seragam dan sepatu. Di dalam terdapat penjual ikan-ikan yang masih segar-segar dan berderet. Di samping kanan pasar terdapat penjual sayur-sayuran, bumbu dapur dan peralatan masak. Di samping kiri pasar terdapat penjual pakain dan obat-obatan. Pada bagian belakang pasar kita dapat menemukan pedagang daging dan penjual es cendol”.
b)     Ekspositoris
Paragraf ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini menampilkan suatu objek. Peninjuannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan perkembangan analisi kronologis atau keruangan.
Contoh paragraf ekspositoris :
“Pasar Taman Wisma Asri adalah pasar yang kompleks. disamping itu terdapat dua puluh lima kios penjual kebutuhan sehari-hari. setiap hari rata-rata terjual dua puluh meter untuk setiap kios. Dari data ini dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas Bekasi dari pasar Taman Wisma Asri.” 
c)      Argumentasi
Paragraf argumentasi sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositoris. Paragraf argumentasi disebut juga persuasi. Paragraf ini lebih bersifat membujuk atau meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek. Biasanya, paragraf ini menggunakan perkembangna analisis.
d)      Naratif
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan narasi atau paragraf narasi hanya kia temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.
Contoh paragraf naratif :
“Siang itu ibu kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang keluar rumah. Bahkan ibu mengatakan bahwa aku tidak akan mendapatkan uang jajan ke sekolah. Itu semua di gara-gara aku menghilangkan barnag kesayangan ibu”

2.5     Pembagian Paragraf Menurut Jenisnya
Dalam sebuah karangan biasanya terdapat tiga macam paragraf jika dilihat dari segi jenisnya.
1.    Paragraf Pembuka
Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk samai pada segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Salah satu cara untuk menerik perhatian ini ialah dengna mengutip pertanyaan yang memberikan rangsangan dari para orang terkemuka atau orang yang terkenal.
  1. Paragraf Pengembangan
Paragraf pengembangan ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab. Paragraf ini mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Paragraf pengembangna mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan. Satu paragraf dan paragraf lain harus memperlihatkan hubungan dengan cara ekspositoris, dengan cara deskriptif, dengan cara naratif, atau dengan cara argumentative yang akan dibicarakan pada halaman-halaman selanjutnya.
  1. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Paragraf penutup berupa simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya.






BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Adapun paragraf berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam mengikuti jalan pikiran penulis. Pada prinsipnya cara membuat paragraf adalah dengan menyusun kerangka penulisan sampai sedetil-detilnya agar memudahkan penjelasan dan menghindarkan dari penjelasan yang berulang-ulang.
Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.





0 komentar:

Posting Komentar

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies